Npm : 15120388
Kelas : 7B
Pendidikan
Ki
Hajar Dewantara adalah tokoh pendidikan diindonesia,beliau juga tokoh cerminan
dalam pendidikan.
Tokoh pendidikan selain Ki Hajar Dewantara yaitu:
Jika dilihat secara seksama, sistem pendidikan yang dipakai oleh Finlandia sama seperti pondok
pesantren. Jika waktunya untuk mengaji, mereka mengaji bersama, pembelajarannya
santai, dan siswa mengeksplorasi sendiri apa yang dipelajarinya. Pembelajaran
diawali dengan Teacher Center
kemudian ke Study Center untuk Active Learning.
Tidak seperti sistem
pendidikan di Indonesia, jika seseorang yang bergelar Profesor itu berada di
perguruan tinggi , berbeda dengan di negara Finlandia dan negara Swiss.
Profesor yang berada di Finlandia mengampu/mengajar di Taman Kanak-Kanak (TK)
bahkan menjadi seorang kepala sekolah karena mereka berfilsafat dari ajaran Ki
Hajar Dewantara. Ada salah satu profesor perempuan di Finlandia yang mengatakan
bahwa ia banyak belajar dari Indonesia.
Negara tetangga,
Malaysia, guru-guru yang berasal dari sana bahkan semuanya belajar ke Indonesia.
Hasil testimoni dari mahasiswa dari Malaysia yang magang di perguruan tinggi di
Indonesia, mengatakan bahwa sistem pendidikan di Indonesia lebih berat
dibanding dengan negaranya. Dilihat dari segi materi, kurikulum, serta model
pembelajarannya. Mereka juga mengatakan sulit belajar di Indonesia karena
dituntut untuk banyak berpikir sementara di negara Malaysia sistem belajarnya
santai-santai saja.
Ada salah satu buku Ki Hajar Dewantara yang
berisi tentang pendidikan nasional, politik pendidikan, pendidian kanak-kanak,
pendidikan kesenian, pendidikan keluarga, ilmu jiwa (psikologi), ilmu adab
(moral), dan bahasa.
Kembali ke buku Ki
Hajar Dewantara yang salah satunya berisi tentang pendidikan nasional. Pendidikan
nasional dapat diartikan sebagai kesadaran berpendidikan nasional. Kesadaran
berpendidikan nasional lahir dari rasa kemerdekaan. Rasa kemerdekaan bagi kalangan
normatif adalah kebebasan. Kemerdekaan artinya mengetahui batasan atau memahami
batasan. Pendidikan lahir dari rasa kemerdekaan. Menurut Ki Hajar Dewantara,
kemerdekaan bersifat 3 macam :
1. Berdiri
sendiri (otonomi)
2. Tidak
tergantung orang lain
3. Dapat
mengatur dirinya sendiri
Ada salah satu statement/pernyataan Ki Hajar
Dewantara tentang kemerdekaan yang menarik, yaitu “berdiri sendiri”. Ki Hajar
Dewantara membangun Taman Siswa tidak bergantung dari bantuan pemerintah. Ki
Hajar Dewantara tidak pernah mengatakan “Sekolah” tapi “Taman Siswa”. Bagi Ki
Hajar Dewantara, anak tidak dikekang dan dituntut untuk mengikuti aturan yang
ada, tetapi anak diberikan kebebasan pada dirinya untuk berpikir dan diberikan
kebebasan terhadap apa yang diminati dan paham akan apa yang diminati.
- Vygotsky
- Piaget
- Skinner
Ketiga
tokoh diatas merupakan tokoh pendidik yang juga berpengaruh dalam dunia
pendidikan.Ada sebuah pepatah “Berfikir secara global berfikir secara akal”.Dan
kita juga dapat belajar dari masyarakat dan dari al-Quran.Karena fenomena
sekarang itu seseorang ingin di angap sebagai agamawan.
Jadi
filsafat dari Ki Hajar Dewantara itu sangat berpengaruh untuk diterapkan
diindonesa.dan Filsafat itu sendiri dapat diartikan sebagai akal.Misalnya
manusia, manusia itu memiliki akal dan akal itu sesuatu yang masih kosong atau
akal itu fungsinya sama seperti buku yang masih kosong.
Link filsafat pendidikan 7B pertemuan ke 2 :
1. Isna zulfa
2. Amalia ayu lestari
3. Ika sofiana
4. Nofiana ulfa
5. Yulanta ilham amalia
6. Anita tri yuniarti
7. Afif zaenal
8. Azzah nurlaela
9. Suci yulianti lestari
10. Feby rohma awalia
11. Angilia herli lutfiani
12. Risha ardhanty
13. Sri kartika asih
14. Bayu kurniawan
15. Abu rizal bakri
16. Muhammad khoirul ulum
17. Nida nur fuziyyah
18. Ika arum pujiastuti
19. Dita ihsaniah putri
20. Vitriana dara hayufani
21. Linda prima safira
22. Ardhita dian aslami
23. Taufik angga baskara
Link filsafat pendidikan 7B pertemuan ke 2 :
1. Isna zulfa
2. Amalia ayu lestari
3. Ika sofiana
4. Nofiana ulfa
5. Yulanta ilham amalia
6. Anita tri yuniarti
7. Afif zaenal
8. Azzah nurlaela
9. Suci yulianti lestari
10. Feby rohma awalia
11. Angilia herli lutfiani
12. Risha ardhanty
13. Sri kartika asih
14. Bayu kurniawan
15. Abu rizal bakri
16. Muhammad khoirul ulum
17. Nida nur fuziyyah
18. Ika arum pujiastuti
19. Dita ihsaniah putri
20. Vitriana dara hayufani
21. Linda prima safira
22. Ardhita dian aslami
23. Taufik angga baskara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar